SIGMA – Zat Beracun Merkuri Ditemukan di Laut Terdalam Bumi

Hallo Sobatika! 👋
Selamat berjumpa kembali dengan SIGMA yang hanya ada di sosial medianya HIMASKA, Sobatika. Polusi merkuri buatan manusia telah mencapai dasar laut terdalam, menurut para ilmuwan.

Dua kelompok ilmuwan dari Tiongkok dan AS menemukan merkuri beracun pada ikan-ikan dan krustasea yang hidup lebih dari 11 ribu meter di bawah permukaan laut tepatnya di Palung Mariana, Yuk Simak Selengkapnya, Sobatika!

Polusi merkuri buatan manusia telah mencapai dasar laut terdalam, menurut para ilmuwan. Dua kelompok ilmuwan dari Tiongkok dan AS menemukan merkuri beracun pada ikan-ikan dan krustasea yang hidup lebih dari 11 ribu meter di bawah permukaan laut, tepatnya di Palung Mariana.

Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa merkuri ditemukan di beberapa ratus meter teratas lautan. Dengan begitu, hewan-hewan laut dalam kemungkinan tidak akan menelan zat berbahaya tersebut. Namun kini, kita tahu itu tidak benar.

Merkuri yang tertelan hewan laut kecil, pada akhirnya bisa membahayakan spesies yang lebih besar ketika mereka memakan organisme tersebut. Ini menghasilkan konsentrasi yang lebih berbahaya dari logam cair yang terakumulasi pada hewan teratas di rantai makanan.

Merkuri yang beracun ini sangat berbahaya bagi hewan lain dan juga manusia, terutama pada janin yang sedang berkembang. Dr. Sun dan timnya menggunakan wahana eksplorasi laut dalam untuk menangkap hewan di kedalaman 7.000-11.000 meter dan mengambil sampel sedimen pada 5.500-9.200 meter.

Mereka dapat menyajikan bukti isotop merkuri yang jelas bahwa itu berasal dari laut bagian atas. Tim penelitian kedua, dipimpin oleh Dr. Joel Blum dari University of Michigan, mengambil sampel ikan dan krustasea dari dua palung terdalam Pasifik—Kermadec di dekat Selandia Baru dan Mariana di Filipin.

Peneliti mengungkap bahwa merkuri ditemukan pada spesies di kedua palung tersebut. Sebagian besar berasal dari atmosfer, kemudian memasuki lautan melalui hujan.

Kita tahu bahwa merkuri jatuh dari atmosfer ke permukaan laut, kemudian terbawa ke laut dalam oleh bangkai ikan dan mamalia laut yang tenggelam. Mereka mengidentifikasi ini dengan mengukur komposisi isotop merkuri, yang menunjukkan bahwa merkuri dasar laut cocok dengan ikan yang ditemukan pada kedalaman sekitar 400-600 meter di Pasifik Tengah. Beberapa merkuri ini diproduksi secara alami, tetapi kemungkinan sebagian besar berasal dari aktivitas manusia.

Studi ini menunjukkan bahwa merkuri yang dilepaskan manusia telah mencapai dan memasuki rantai makanan, bahkan di ekosistem laut paling terpencil di Bumi.

Pemahaman yang lebih baik tentang asal usul merkuri di wilayah terdalam samudera akan membantu dalam memodelkan nasib merkuri di atmosfer dan lautan.
.
Sumber: Nationalgeographic.co.id

.
Gimana nih, Sobatika? Semakin menarik bukan, SIGMA kali ini. Pantengin terus sosial media HIMASKA ya, Sobatika!
Pastikan kamu tidak ketinggalan informasi yang menarik, akurat, dan menambah wawasan.
.
HIMASKA?
Selalu Solid untuk Matematika Jaya!
.
—PARTITION GENERATION—
.
##HIMASKAFMIPAUNRI
##PARTITIONGENERATION
##SIGMAHIMASKA
.
Bupati HIMASKA : Ridho Dwi Saputra
Wakil Bupati HIMASKA : M. Irvan
•••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
Line: @asr3905b
Instagram: @himaska_unri
Twitter: @himaska_unri
Facebook & Youtube: HIMASKA FMIPA UNRI
Website : himaskaur.org

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *